Juni 10, 2011

Bila dakwah ibarat pohon, ada saja daun-daunnya yang berjatuhan. Tapi pohon dakwah itu tak pernah kehabisan cara untuk menumbuhkan tunas-tunas barunya. Sementara daun-daun yang berguguran tak lebih hanya akan menjadi sampah sejarah.

Houston, Texas - Pada hari Rabu (15 July 2009) setelah sholat subuh berjamaah bertempat di Masjid Al-Farouq, Houston, Texas Amerika Serikat, Ust. Dr. Hidayat Nur Wahid berkesempatan untuk memberikan taujih kepada Kader PKS di Amerika Utara disela-sela agenda padat beliau selama kunjungan ke Washington DC dan Houston, Texas, Amerika Serikat.


Acara ini didengarkan oleh seluruh Kader PKS dari ujung timur New York sampai ke ujung barat di LA, dari utara Boston sampai selatan San Diego.


Ust. menceritakan apresiasi yang ditunjukkan oleh Anggota Congress Amerika Serikat terhadap kemajuan Demokrasi yang dilaksanakan di Indonesia. Namun masih ada saja kekhawatiran dari mereka akan adanya hidden agenda dari PKS.
Beberapa hal yang pernah Ust sampaikan dihadapan Anggota Congress, Mantan Menhan AS, dan Mantan PM Singapura untuk menepis kekhawatiran tersebut adalah:

1. Pada tingkat lokal, PKS telah membuktikan baik di kota metropolitan Jakarta yang selalu dimonitor oleh media massa atau di daerah terpencil seperti Halmahera Selatan, bhw PKS tidak membuat Perda yang menganaktirikan kaum minoritas.

2. Pada tingkat Nasional spt lembaga MPR juga mengedepankan kepentingan Bangsa.

3. Pada bidang executive, Mentan dan Menpora tidak mengutamakan hanya petani Muslim atau atlet Muslim.

4. Benar PKS membantu Aceh yang mayoritas Muslim, tapi PKS juga menbantu korban gempa P. Roti, gempa Papua, dan banjir di Sumut yang mayoritas non-Muslim. Dalam membantu korban, PKS tidak memandang agama.

Pada akhirnya Ust mengingatkan kita semua untuk bisa terus berkarya karena Islam adalah rahmatan lil'alamin.

Sumber : http://pk-sejahtera.us/index.php?option=com_content&view=article&id=280:taujih-ust-dr-hidayat-nur-wahid-di-houston

Yakin Akan Datangnya Pertolongan Allah

''Dan berapa banyak binatang yang tidak (dapat) membawa (mengurus) rezekinya sendiri. Sehingga, Allahlah yang harus memberi rezeki kepadanya dan kepadamu, Dialah Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui.'' (QS Al Angkabut [29]: 60).

Betulkah ekonomi yang tak menentu sekarang ini yang menyebabkan 'penyakit' panik sangat mudah menyerang bangsa kita? Barangkali tidak, jika kita menyelam ke inti persoalannya, bahwa bukan semata-mata krisis ekonomi, melainkan kita umumnya tidak memiliki keyakinan. Karena tidak optimistis, kita menjadi gamang, marah, takut, dan khawatir yang berlebihan. Selanjutnya, tidak adanya keyakinan itu kadang mendorong kita nekat bertindak yang tak terhormat.

Tanpa keyakinan, manusia tak bisa hidup. Akan terus diselimuti keragu-raguan yang mematikan. Keraguan itu menjadi sebab dari ketidaktenangan hidup dan perasaan tidak aman. Maka, kita harus yakin bahwa kita hidup di dunia ini bukan kemauan kita sendiri. Bukan karena kemauan orang tua. Juga tidak atas usulan siapa pun juga. Kita lahir dan hidup di dunia ini karena kehendak Allah.

Karena lahir dan hidup atas kehendak-Nya, maka Dialah yang akan mengurus kita. Jika Allah telah menciptakan kita, maka Dia tentu yang memelihara kita. Keyakinan ini harus ditanamkan pada diri kita, agar tidak takut menghadapi kesulitan hidup. Bukankah kehidupan itu sendiri merupakan bagian dari ciptaan Allah?

Bagaimanapun hebatnya krisis, tak perlu takut dan khawatir kekurangan rezeki Allah. Yang menjamin rezeki kita selama ini bukan manusia atau negara. Melainkan Allah SWT yang Maha Pengasih dan Penyayang. Kepada-Nya kita meminta dan mohon bantuan serta perlindungan-Nya. Jika suatu persoalan diselesaikan dengan emosi, hasilnya pasti merugikan masyarakat dan diri sendiri. Bila kini kita diuji dengan krisis ekonomi, maka dengan modal keyakinan kita gerakkan seluruh potensi yang kita miliki untuk mengatasinya.

Memang diperlukan sedikit kesabaran, di samping kerja keras dari semua komponen di negeri ini. Jaga kesatuan dan persatuan, dengan itu kita bisa maju. Sebaliknya, jika kita terpecah dan saling menyalahkan kehancuran akan datang. ''Bersatu (jamaah) akan mendapatkan rahmat, dan berpecah belah mendapatkan bencana (azab).'' (HR Ahmad). Dan, siapa yang akan menyanggah janji Allah bahwa dia menjamin akan mengangkat setiap problem kita? ''Karena sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan.'' (QS Al Insyirah [94]: 5-6).

Ayat tersebut diulang sampai dua kali secara berturut-turut, yang maksudnya untuk menyakinkan kita bahwa bersama kesulitan itu ada solusi yang terbaik. Masihkan kita tidak yakin, masihkan kita gamang melihat hidup?

Juni 07, 2011

My Dreams Slideshow

My Dreams Slideshow: "TripAdvisor™ TripWow ★ My Dreams Slideshow ★ to Mataram and NTB (near Mataram). Stunning free travel slideshows on TripAdvisor"

My Dreams Slideshow

My Dreams Slideshow: "TripAdvisor™ TripWow ★ My Dreams Slideshow ★ to Surabaya. Stunning free travel slideshows on TripAdvisor"