REPUBLIKA.CO.ID, Setiap surah di dalam Alquran selalu diawali dengan
kalimat basmalah. Namun, mengapa Surah At-Taubah tidak dicantumkan
basmalah?
Syekh Yusuf Qardhawi mengatakan terdapat bermacam
pendapat di kalangan ulama mengenai masalah tidak dicantumkannya
basmalah dalam Surah At-Taubah ini.
Pendapat yang menurut dia
dianggap paling kuat, yakni pendapat Ali bin Abi Thalib RA. “Bismillahir
rahmanir rahim adalah suatu kedamaian (ketenteraman), sedangkan Surah
At-Taubah diturunkan tanpa kedamaian,” kata Ali.
Surah ini
menyampaikan pernyataan umum tentang putusnya segala ikatan dan
perjanjian antara kaum Muslimin dengan kaum musyrik, kecuali sebagian
perjanjian yang telah ditetapkan masa berlakunya hingga waktu tertentu.
Itu pun dengan syarat bahwa perjanjian tersebut tidak mereka rusak atau
mereka langgar.
Karena itu, ketika kaum musyrik melakukan
berbagai ulah kepada kaum Muslimin, mereka bekerjasama dengan kaum
Yahudi dan ingkar janji terhadap kaum Muslimin. Maka tidak ada lagi
ikatan perjanjian dan jaminan bagi mereka, tidak ada lagi undang- undang
dan peraturan yang harus diberlakukan, serta tidak ada lagi tanggung
jawab moral bagi mereka.
Singkatnya, Islam perlu membuat
perhitungan dengan mereka. Dari peristiwa inilah kemudian turun Surah
At-Taubah (Al-Bara’ah) yang menyatakan pemutusan tali perhubungan dari
Allah dan Rasul-Nya bagi kaum musyrik.
Keberadaan basmalah
senantiasa dibarengi rahmat. Sifat Ar-Rahman dan Ar-rahim yang melekat
di dalamya memastikan adanya jaminan keamanan dan ketenteraman bagi
setiap orang. Adapun Surah At-Taubah bukan surah yang menganjurkan
kedamaian.
Di dalam surah ini Allah lebih banyak memerintahkan
umat lslam agar memerangi kaum musyrik karena mereka telah melanggar
perjanjian. Dalam surat ini terdapat perintah, "... bunuhlah
orang-orang musyrikin itu di mana saja kamu jumpai mereka dan tangkaplah
mereka, kepunglah mereka dan intailah di tempat pengintaian...” (QS.
At-Taubah: 5).
Kemudian Firman Allah, "... dan perangilah kaum
musyrikin itu semuanya sebagaimana mereka memerangi kamu semuanya.” (QS.
At-Taubah: 36).
Demikianlah, tidak ada lagi kebijaksanaan bagi
mereka kecuali perang. Tidak ada lagi kebijaksanaan, rahmat, dan
ketenteraman. Wallahu a’lam