November 20, 2012

Konflik_Israel_dan_Palestina

http://id.wikipedia.org/wiki/Konflik_Israel_dan_Palestina

November 18, 2012

Guru Profesional Ciptakan Anak yang Bermoral



 







Syamil Media Online, Bandung - Tugas seorang guru yakni memanusiakan manusia. Karena tanpa pendidikan yang memadai, manusia tumbuh dan mati sebagai binatang jalang.

Guru besar Universitas Pendidikan Indonesia (UPI), A Chaedar Alwasilah mengatakan, dibutuhkan sekelompok manusia pilihan (pendidik) yang profesional bukan sekedar mencerdaskan anak negeri namun menciptakan anak negeri yang bermoral, berkarakter atau berakhlakul karimah.

"Sesuai UU No 14 tahun 2005 tentang guru dan dosen, ada empat kompetensi yang harus dimiliki seorang pendidik profesional. Yakni kompetensi pedagogik, kepribadian, profesional dan kompetensi sosial," jelas Chaedar dalam orasi ilmiahnya pada sidang senat terbuka STKIP Persatuan Islam di hotel Grand Pasundan, Jalan Peta, Sabtu (17/11/2012).

Berdasar pengalamannya, ada dua siswa yang sempat mengeluhkan tentang pendidik (guru). Yakni guru tak pernah berinteraksi selama tiga tahun sekolah dan hanya menyuruh siswa membaca buku novel. Dengan demikian, buku yang dibeli si murid tetap utuh. Ada pula yang mengaku tak memahami cara mengajar gurunya, terlebih perangainya yang dikenal galak.

Mendapati keluhan itu, Chaedar pun menyimpulkan, guru profesional adalah guru yang saat menerangkan jelas, sabar saat mengajar, memberi inspirasi, tidak memaksakan kehendak pada siswa, tidak segan menjelaskan ulang dan referensi yang diwajibkannya baik, selalu on time dan rajin serta menguasi materi.

"Sedang guru tak profesional, mengeluarkan kata-kata kasar, galak, judes, sensitif, cepat marah, menjenuhkan, jarang masuk, tidak akrab dengan siswa dan tidak menguasai strategi mengajar," tegasnya.

Dalam orasi bertema 'Mempertegas peran STKIP Persatuan Islam sebagai Institusi yang melahirkan tenaga pendidik yang profesional dan berahlakul karimah', Chaedar menyampaikan beberapa prinsip dan prosedur yang harus ditempuh pendidikan untuk mendukung pengajaran berkualitas.

"Tersedia sumber belajar dan mengajar termasuk waktu bagi guru untuk merefleksi atau muhasabah yakni mengadili diri sendiri atas segala langkah dan perbuatan mengajar di dalam dan luar kelas," tandasnya.

Lalu, rasio guru-murid yang rendah. Idealnya satu kelas maksimal 30 orang. Adanya infrastruktur dan peralatan yang baik. Proses dan kebijakan manajemen yang mendukung pemberian penghargaan untuk pengajaran dan pembelajaran yang berkualitas, serta lainnya.